Sarah Permanik Isma Putri
16313026
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Sebagai mahasiswa tentu kita harus mempunyai pola pikir yang lebih baik daripada pola pikir seorang siswa. Pola pikir yang baik harus kita kembangkan mulai dari sekarang. Dalam OSKM ITB 2013 ini, kita sebagai mahasiswa baru diberi materi yang sangat berguna bagi perkembangan pola pikir kita ke arah yang lebih baik. Pola pikir tersebut adalah pola pikir K3. Apa itu pola pikir K3? Pola pikir K3 adalah pola pikir yang kritis, kreatif dan konstruktif. Berikut ini adalah penjelasan mengenai pola pikir K3 tersebut:
Kritis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kritis berarti bersifat tidak lekas percaya, bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, tajam dalam penganalisisan. Bersifat kritis itu artinya kita harus tau darimana dasar suatu argumen lalu mencari kebenaran argumen tersebut. Pola pikir ini sangat penting bagi mahasiswa karena kita sebagai mahasiswa harus tau kebenaran suatu argumen yang kita pelajari. Tentu kita tidak boleh begitu saja percaya apa yang orang katakan tanpa tahu dasarnya. Maka dari itu, pola pikir kritis ini perlu dikembangkan. Bila kita kritis, kita akan mencari tahu tentang kebenaran suatu argumen lalu membandingkannya sehingga pada akhirnya kita tahu mana argumen yang kredibel, bisa lebih mengerti dan wawasan kita bisa menjadi lebih luas. Pola pikir kritis juga bisa kita artikan sebagai menyalurkan apa yang menjadi pendapat kita walaupun bertentangan dengan pendapat orang lain selama kita rasa pendapat tersebut mempunyai argumen yang kuat. Dalam menyampaikan kritik, kita tetap harus mempunyai sopan santun.
Kreatif
Menurut KBBI, kreatif artinya memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan, bersifat (mengandung) daya cipta. Kreatif bisa kita artikan memunculkan ide-ide baru yang berbeda dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Dalam berpikir kreatif ini kita harus bisa melihat suatu hal dari berbagai macam sudut pandang. Dengan berpikir kreatif, kita bisa memikirkan ide-ide baru dalam mencari solusi bagi permasalahan yang ada di sekitar kita. Permasalahan itu sendiri tidak selamanya berupa permasalahan yang besar karena kreatif itu bisa dimulai dari hal-hal yang kecil. Dengan berpikir kreatif seoarang mahasiswa bisa membuka wawasan akan hal-hal baru.
Konstruktif
Bila kita sudah mempunyai pola pikir yang kritis dan kreatif, kita tentu harus bisa mengimbanginya dengan pola pikir yang konstruktif sehingga apa yang kita kritisi bisa kita bangun menjadi sesuatu lebih baik. Menurut KBBI, konstruktif berarti bersifat membina, memperbaiki, membangun, dan sebagainya. Kita dalam memikirkan suatu masalah harus bisa berorientasi pada solusi. Selain itu konstruktif itu bukan berarti menjatuhkan argumen orang lain tapi justru kita membangun apa argumen seseorang sehingga kita bisa bersama menuju sesuatu yang lebih baik.
Pola pikir K3 ini tentu sangat penting bagi kita. Kita bisa melatih pola pikir K3 ini salah satunya dengan cara diskusi mengenai suatu masalah seperti yang diterapkan dalam kelompok OSKM ITB 2013 ini.
Misalnya kita melakukan diskusi mengenai suatu masalah di dalam sebuah gambar. Dalam diskusi itu dibahas mengenai apa yang terjadi di gambar tersebut, mengapa hal tersebut bisa terjadi dan bagaimana solusinya. Dalam proses diskusi di dalam kelompok itu kita bisa melatih berpikir kritis baik dalam menanggapi apa yang ada gambar maupun dalam menanggapi pendapat teman-teman satu tim. Lalu dalam mencari solusi kita dilatih berpikir kreatif dalam mencari solusi-solusi yang belum ada tapi mungkin untuk terwujud. Selesai berdiskusi kita mempresentasikan hasil diskusi kepada orang lain. Setelah presentasi, orang yang memperhatikan presentasi kita bisa memberikan pendapatnya isi presentasi tersebut. Disini dilatih lagi pola pikir yang kritis. Lalu bila dirasa ada yang kurang, kita bisa menambahkan ide-ide baru sehingga kita berpikir kreatif. Melalui proses ini pula kita diajarkan berpikir konstruktif dalam menanggapi pendapat orang lain.
Dalam diskusi yang diadakan bersama Kelompok 111, Taplok kami juga memberikan tambahan yaitu dengan melihat suatu masalah dengan metode "PESTEL". PESTEL sendiri adalah politik, ekonomi, sosial, teknologi, environtment dan legal. Dengan metode ini kita bisa melihat dari sisi mana akan kita angkat suatu permasalahan itu. Selain itu dalam mencari solusi terbagi menjadi empat kuadran sebagai berikut:
Sudah ada dan mungkin | Sudah ada tapi harus diperbaiki |
Belum ada tapi mungkin | Belum ada tapi tidak mungkin |
Dalam berpikir kreatif berarti kita berusaha mencari solusi yang belum ada tapi mungkin. Dengan munculnya solusi-solusi kreatif, diharapkan permasalahan yang ada bisa terselesaikan.
No comments:
Post a Comment