Alief Rizky
Ramadhan (Eki)
16413289
FTTM ITB 2013
REVIEW KEGIATAN OSKM (Jumat, 23 Agustus 2013)
Pengkondisian Pagi (Senam Diponegoro)
Hari
ke-3 dalam OSKM 2013 ini diawali dengan bangun tidur jam 4 pagi, kenapa jam 4
pagi? Karena kita sebagai mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung (ITB)
diwajibkan oleh para kakak-kakak senior untuk datang di perpustakaan pusat ITB
pukul 05.50 WIB, dan tentunya tidak boleh terlambat. Beruntung saya langsung
sigap bangun, mandi, sarapan, dan langsung berangkat ke kampus. Sesampainya di
kampus sudah terlihat kakak-kakak berbaju hitam Arga Panchaka (keamanan) sudah
berjaga-jaga di depan gerbang utama ITB, mereka langsung menginstruksikan semua
mahasiswa yang baru datang untuk ‘percepat langkahnya’, ‘fokus mas’, dll.
Setelah para mahasiswa baru berdatangan, akhirnya kegiatan OSKM 2013 hari ke-3
pun dimulai, para mahasiswa baru dimobilisasi dan dibariskan di lapangan Saraga,
para senior pun mulai ber-orasi, kemudian tiba saatnya dimana semua mahasiswa
baru diinstruksikan untuk menutup mata dan telinga.. Setelah menunggu beberapa
menit, akhirnya para maba (mahasiswa baru) disuruh membuka kembali mata dan
telinga mereka. Senior yang tadinya baik hati, berubah menjadi marah-marah dan
kecewa karna sikap kita yang mereka anggap tidak menghormati dan tidak serius
dalam menjalani OSKM 2013 ini, para maba ditanya oleh senior apakah mereka
serius menjalaninya, spontan para maba menjawab “serius kak”, tapi langsung
dibantah oleh mereka dan mereka bilang “bohong!” lalu mereka membuktikan bahwa
para maba tidak serius menjalani OSKM ini dengan cara, para maba diharuskan
mengeluarkan semua spek yang diminta sang senior. Awalnya para maba
tenang-tenang saja karna merasa semua spek telah mereka bawa, sampai tiba saat
para senior meminta spion, helm SNI, garam yodium, kue nastar, dll. Para maba
dibuat kebingungan karena ternyata ada maba lain yang membawa lengkap
barang-barang tersebut. Hal ini membuktikan bahwa para maba tidak kompak, dan
mereka dimarahi habis-habisan dan diancam akan diberi hukuman yang berat. Lalu
tiba-tiba para senior yang sedang marah-marah itu, mengeluarkan kata-kata lucu,
seperti ‘cius’, ‘cius nget?’, dll. Para maba pun semakin bingung harus tertawa
apa harus terdiam karena sedang dimarahi. Akhirnya semua skenario ini berakhir
dan para senior memberikan para maba hukuman yang mereka janjikan, tapi hukuman
itu adalah sebuah senam pagi ‘senam diponegoro’ yang menyanyikan lagu-lagu
‘joget’ masa kini.
Kolaborasi #untukIndonesia
Setelah
acara joget-joget dan senam pagi selesai, para maba diinstruksikan untuk
membuat formasi bentuk tulisan #untukIndonesia di lapangan Saraga, kami
diberikan waktu sekitar 1 jam untuk menyelesaikan bentuk tulisan tersebut yang
tentunya tidak mudah dan tidak cepat untuk dihasilkan dari 3600-an orang. Saya
sebagai anggota kelompok 111 berdiri di pinggir lapangan menunggu untuk dipanggil
oleh PJ kelompok saya ke tengah lapangan. Kebetulan kelompok kami kebagian
huruf ‘o’ pada ‘Indonesia’. Setelah kira-kira 1 jam berlalu, akhirnya formasi
telah terbentuk dan kami angkatan 2013 siap untuk difoto. Setelah difoto, kami
diapresiasi karna kekompakkan kami dalam membentuk formasi tersebut oleh para
senior, mereka menyanyikan yel-yel terbaik mereka untuk kita para maba ITB
2013. Setelah itu formasi pun dibubarkan.
Seminar
Setelah
itu acara dilanjutkan dengan seminar OSKM ITB 2013 di dalam gedung Sabuga. Dari
lapangan Saraga, kami para maba ITB 2013 dimobilisasi oleh kakak-kakak Arga
Pancaka untuk menuju ke gedung.
Sesampainya di Sabuga, kami menyaksikan sebanyak 80 unit-unit yang ada di ITB
yang terdiri dari 6 buah rumpun, yaitu rumpun agama, rumpun keilmuan, rumpun
seni dan budaya, rumpun pendidikan, rumpun media, dan rumpun olahraga dan
kesehatan, setelah itu kami para maba ITB 2013 mengikuti serangkaian acara
seminar yang di’host’-kan oleh mantan Puteri Indonesia Maria Selena yang juga merupakan
alumni fakultas SBM ITB, dan juga sebagai pembicara, panitia seminar OSKM ITB
2013 mengundang Pak Gita Wirjawan selaku Menteri Perdangan RI untuk hadir
sebagai pembicara, serta Ibu Tri Mumpuni, dan presentasi oleh seorang alumni
ITB yang bertajuk Riset Indie. Seminar berlangsung sampai kira-kira jam 6 malam dan berlangsung sangat sukses.
No comments:
Post a Comment