Pages

Saturday, 24 August 2013

Resume Kegiatan OSKM 17-24 Agustus 2013 oleh Amanda D. (FTMD)

Amanda Damayanthi
16913089

Sabtu, 17 Agustus 2013.
Secara teknis, OSKM ITB 2013 dimulai pada hari ini. Kami berkumpul di perpustakaan pagi hari sekali untuk dimobilisasi ke Sasana Budaya Ganesha. Di lapangan parkir, seluruh ITB 2013 berkumpul sesuai fakultas dan kami membuat body waves bersama-sama.
Setelah mendapatkan pengenalan akan Salam Ganesha, kami melakukan mobilisasi menuju Sasana Olahraga Ganesha. Di sana, kami melakukan upacara bendera bersama para stakeholder ITB. Kegiatan dilanjutkan dengan Gladi Bersih Sidang Senat Terbuka di Sasana Budaya Ganesha hingga pukul 11.30.
Sementara para mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN menjalani  tes penempatan untuk mata kuliah Bahasa Inggris dari pukul 13.00-16.00 WIB, mahasiswa yang masuk melalui jalur SBMPTN berinteraksi dengan taplok di luar auditorium SABUGA. Barulah pada pukul 16.30, saya diperbolehkan keluar dari auditorium dan menemui kakak-kakak taplok serta teman-teman satu kelompok OSKM 2013: kelompok 111.

Senin, 19 Agustus 2013.
Sidang Senat Terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru Institut Teknologi Bandung 2013 diadakan pada hari ini. Sidangnya cukup menarik, hanya saja rasa kantuk yang bikin galau lumayan jadi hambatan untuk memperhatikan isi sidang dengan khidmat. Walaupun dmeikian, saya secara samar-samar menangkap beberapa isi pidato yang disampaikan dalam sidang. Bapak Rektor ITB menyampaikan harapannya kepada para civitas akademika ITB untuk terus berbakti kepada Bangsa Indonesia melalui program perluasan ekonomi Indonesia dan pengentasan kemisikinan. Setelah itu, ada Bapak Wawan Dhewanto yang menyampaikan orasi ilmiah mengenai potensi yang bisa dipetik jika seorang insinyur merangkap sebagai wirausahawan demi memperluas lapangan kerja dan memajukan negeri. Usai sidang PPMB ITB 2013/2014 pada pukul 12.00, kami mendapat wawasan terpusat ITB mengenai layanan kesehatan, USDI atau aksesibilitas jaringan dalam kampus ITB, serta banyak hal lain mengenai kesehatan.

Selasa, 20 Agustus 2013.
Pengenalan fakultas dan kunjungan ke fakultas dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga 14.30. Usai pengenalan tersebut, kami dimobilisasi menuju Saraga untuk menyaksikan pembukaan resmi OSKM 2013. Acara openingnya keren karena mendadak para Arga Pancaka lebih galak daripada biasanya dan ada banyak spanduk bertuliskan pertanyaan-pertanyaan retoris mengenai kesiapan kami menjadi pemimpin bangsa di masa depan. Sayangnya, proses mobilisasi yang berlangsung kilat agak sedikit menghilangkan esensi yang ingin disampaikan panitia mengenai pengabdian terhadap tanah air ini. Banyak dari mahasiswa 2013 yang ‘asal lewat’ saja di depan spanduk-spanduk tersebut dan tidak sedikit yang mengatakan bahwa mereka tidak terlalu memerhatikan keberadaan dari spanduk tersebut.
Di acara opening kali ini, Ketua Kabinet KM-ITB memberikan orasinya. Kata-kata Kak Nyoman dalam orasi ini tiba-tiba saja jadi kutipan popular di antara kami, ITB 2013. Kata-kata tersebut adalah: “Carilah ilmu hingga setinggi langit, lalu kembalilah ke bumi untuk memakmurkan rakyat Nusantara.”

Rabu, 21 Agustus 2013.
Usai mendapatkan materi Strategi Sukses di Kampus bersama Lembaga Tahap Persiapan Bersama ITB, kami berinteraksi dengan taplok dan mendapatkan materi Pola Pikir K3. Esensi yang saya dapat dari interaksi tersebut adalah sebagai berikut.
·         Kritis adalah sifat tidak mudah percaya. Orang yang kritis selalu ingin mencari kebenaran suatu hal dengan analisisdan evaluasi yang tajam.
·         Kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan hal yang ‘beda’, baru, dan mampu berinovasi.
·         Konstruktif adalah segala sifat yang berkomitmen untuk membangun dan menyelesaikan masalah ke arah yang lebih baik.

Jumat, 23 Agustus 2013.
Setelah itu, ada Seminar Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung 2013. Narasumber pertama yakni Pak Gita Wiryawan, Menteri Perdagangan Dalam Negeri merangkap ketua umum PBSI.  Melalui pidatonya, Pak Gita memaparkan kondisi ekonomi Indonesia yang notabene-nya merupakan salah satu negara berpenduduk Islam hampir 80% dengan perekonomian terkuat di G20. Sebagai pasar yang potensial, Indonesia juga berada di posisi rawan akan masuknya barang-barang asing, maka dibutuhkan pemimpin yang visioner untuk menjawab tantangan tersebut.
Pembicara kedua adalah Ibu Tri Mumpuni. Beliau salah satu entrepreneur Indonesia yang produk wirausahanya banyak memfokuskan pada isu-isu sosial di Indonesia. Isi pidato beliau adalah menyangkut keseimbangan antara logika dan empati dalam berwirausaha, yakni social entrepreneurship.
Pembicara ke-3 adalah dari Wanadri. Organisasi pemuda ini mengeksplorasi wilayah Indonesia untuk mencegah terklaimnya pulau-pulau terluar di Indonesia oleh negara asing. Sementara pembicara terakhir adalah Kak Saska dari Riset Indie. Riset Indie adalah lembaga riset yang bergerak di bidang teknologi, sosial dan media. Kak Saska menceritakan proyek-proyek sosial Riset Indie, seperti pelestarian kamera polaroid, proyek Animatronics, dan Angkot Day.

Sabtu, 24 Agustus 2013.
Hari terakhir Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung 2013. Pada hari ini, kegiatan pertama yang kami lakukan adalah mentoring agama dengan GAMAIS ITB. Hari ini juga padat materi; selain mentoring tadi, kami belajar banyak hal tentang visi hidup, falsafah kemahasiswaan, serta keluarga mahasiswa ITB. Berikut adalah esensi yang saya dapat.
Beberapa slogan yang sering berkaitan peran dan fungsi mahasiswa diantaranya adalah
·       Agent Of Change, mahasiswa adalah agen perubahan, dengan segala potensi yang dimilikinya mahasiswa diharapkan akan membawa perubahan menuju lebih baik dari kondisi saat ini.
·       Iron Stock, mahasiswa menjadi pengganti para pejuang/pemimpin perubahan yang ada saat ini.
·       Role model, di mana mahasiswa berperan sebagai teladan dalam masyarakat umum; mengingat posisi mahasiswa adalah sebagai: masyarakat sipil yang terpelajar.
·       Guardian of value, mahasiswa menjadi penjaga nilai-nilai sosial, moral yang ada dimasyarakat.

Sebagai Mahasiswa dan Seorang muslim, kita harus mengetahui apa fungsi kehidupan kita, dan jawabannya termaktub dalam Al-Quran surat Adz-dzaariyat ayat  56, yang artinya :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
Dalam ayat ini diterangkan tujuan hidup manusia dengan dua kata negasi, “tidak” dan “kecuali” ini berarti bahwa manusia diciptakan benar-benar hanya untuk beribadah kepada Allah dalam kehidupannya. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa dan seorang muslim,  menjalankan 3 fungsi mahasiswa diatas saja tidak cukup, tetapi harus menjadi mahasiswa yang mengaitkan semua aktivitasnya semata-mata untuk beribadah kepada Allah.
Itulah mengapa, kita harus memiliki visi hidup yang memiliki kebebasan substansial (kebebasan yang tidak mengganggu kebebasan orang lain, sesuai dengan norma, serta berprinsip ketuhanan).
Selain itu, saya mempelajari tentang manajemen konflik; baik perorangan melalui lose-lose, win-lose, ataupun win-win solution, maupun per kelompok melalui bargaining, bureaucracy, dan system approach.

Namun, dari semua materi yang diberikan: ada satu hal penting yang ‘kena’ banget buat saya dalam OSKM 2013 ini. Apakah itu? Ya, kearifan budaya local! Saya merasa ditampar untuk menyadari bahwa nasionalisme itu penting untuk menjadi bangsa yang kuat. Istilahnya: bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Dengan mencintai kearifan lokal, perbedaan selayaknya tidak dijadikan landasan pergesekan kepentingan, namun dijadikan alat pemersatu bangsa.

No comments:

Post a Comment