Amanda Damayanthi
16913089
Sabtu, 17 Agustus 2013.
Secara teknis, OSKM ITB 2013 dimulai pada hari ini. Kami
berkumpul di perpustakaan pagi hari sekali untuk dimobilisasi ke Sasana Budaya
Ganesha. Di lapangan parkir, seluruh ITB 2013 berkumpul sesuai fakultas dan
kami membuat body waves bersama-sama.
Setelah mendapatkan pengenalan akan Salam Ganesha, kami
melakukan mobilisasi menuju Sasana Olahraga Ganesha. Di sana, kami melakukan
upacara bendera bersama para stakeholder ITB. Kegiatan dilanjutkan
dengan Gladi Bersih Sidang Senat Terbuka di Sasana Budaya Ganesha hingga pukul
11.30.
Sementara para mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN
menjalani tes penempatan untuk mata
kuliah Bahasa Inggris dari pukul 13.00-16.00 WIB, mahasiswa yang masuk melalui
jalur SBMPTN berinteraksi dengan taplok di luar auditorium SABUGA. Barulah pada
pukul 16.30, saya diperbolehkan keluar dari auditorium dan menemui kakak-kakak
taplok serta teman-teman satu kelompok OSKM 2013: kelompok 111.
Senin,
19 Agustus 2013.
Sidang Senat Terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru Institut
Teknologi Bandung 2013 diadakan pada hari ini. Sidangnya cukup menarik, hanya
saja rasa kantuk yang bikin galau lumayan jadi hambatan untuk memperhatikan isi
sidang dengan khidmat. Walaupun dmeikian, saya secara samar-samar menangkap
beberapa isi pidato yang disampaikan dalam sidang. Bapak Rektor ITB menyampaikan harapannya kepada para civitas
akademika ITB untuk terus berbakti kepada Bangsa Indonesia melalui program
perluasan ekonomi Indonesia dan pengentasan kemisikinan. Setelah itu, ada Bapak
Wawan Dhewanto yang menyampaikan orasi ilmiah mengenai potensi yang bisa
dipetik jika seorang insinyur merangkap sebagai wirausahawan demi memperluas
lapangan kerja dan memajukan negeri. Usai sidang PPMB ITB 2013/2014 pada pukul
12.00, kami mendapat wawasan terpusat ITB mengenai layanan kesehatan, USDI atau
aksesibilitas jaringan dalam kampus ITB, serta banyak hal lain mengenai
kesehatan.
Selasa,
20 Agustus 2013.
Pengenalan fakultas dan kunjungan ke fakultas dimulai pada
pukul 08.00 WIB hingga 14.30. Usai pengenalan tersebut, kami dimobilisasi
menuju Saraga untuk menyaksikan pembukaan resmi OSKM 2013. Acara openingnya keren
karena mendadak para Arga Pancaka lebih galak daripada biasanya dan ada banyak
spanduk bertuliskan pertanyaan-pertanyaan retoris mengenai kesiapan kami
menjadi pemimpin bangsa di masa depan. Sayangnya, proses mobilisasi yang
berlangsung kilat agak sedikit menghilangkan esensi yang ingin disampaikan
panitia mengenai pengabdian terhadap tanah air ini. Banyak dari mahasiswa 2013
yang ‘asal lewat’ saja di depan spanduk-spanduk tersebut dan tidak sedikit yang
mengatakan bahwa mereka tidak terlalu memerhatikan keberadaan dari spanduk
tersebut.
Di acara opening kali ini, Ketua Kabinet KM-ITB memberikan
orasinya. Kata-kata Kak Nyoman dalam orasi ini tiba-tiba saja jadi kutipan popular
di antara kami, ITB 2013. Kata-kata tersebut adalah: “Carilah ilmu hingga setinggi langit, lalu kembalilah ke bumi untuk
memakmurkan rakyat Nusantara.”
Rabu, 21
Agustus 2013.
Usai mendapatkan materi Strategi Sukses di Kampus bersama
Lembaga Tahap Persiapan Bersama ITB, kami berinteraksi dengan taplok dan
mendapatkan materi Pola Pikir K3. Esensi yang saya dapat dari interaksi
tersebut adalah sebagai berikut.
·
Kritis
adalah sifat tidak mudah percaya. Orang yang kritis selalu ingin mencari
kebenaran suatu hal dengan analisisdan evaluasi yang tajam.
·
Kreatif
adalah kemampuan untuk menciptakan hal yang ‘beda’, baru, dan mampu berinovasi.
·
Konstruktif
adalah segala sifat yang berkomitmen untuk membangun dan menyelesaikan masalah ke
arah yang lebih baik.
Jumat,
23 Agustus 2013.
Setelah itu, ada Seminar Orientasi Studi Keluarga
Mahasiswa Institut Teknologi Bandung 2013. Narasumber pertama yakni Pak Gita
Wiryawan, Menteri Perdagangan Dalam Negeri merangkap ketua umum PBSI. Melalui pidatonya, Pak Gita memaparkan
kondisi ekonomi Indonesia yang notabene-nya merupakan salah satu negara
berpenduduk Islam hampir 80% dengan perekonomian terkuat di G20. Sebagai pasar yang
potensial, Indonesia juga berada di posisi rawan akan masuknya barang-barang
asing, maka dibutuhkan pemimpin yang visioner untuk menjawab tantangan
tersebut.
Pembicara kedua adalah Ibu Tri Mumpuni. Beliau salah satu
entrepreneur Indonesia yang produk wirausahanya banyak memfokuskan pada isu-isu
sosial di Indonesia. Isi pidato beliau adalah menyangkut keseimbangan antara
logika dan empati dalam berwirausaha, yakni social
entrepreneurship.
Pembicara ke-3 adalah dari Wanadri. Organisasi pemuda ini
mengeksplorasi wilayah Indonesia untuk mencegah terklaimnya pulau-pulau terluar
di Indonesia oleh negara asing. Sementara pembicara terakhir adalah Kak Saska
dari Riset Indie. Riset Indie adalah lembaga riset yang bergerak di bidang
teknologi, sosial dan media. Kak Saska menceritakan proyek-proyek sosial Riset
Indie, seperti pelestarian kamera polaroid, proyek Animatronics, dan Angkot
Day.
Sabtu,
24 Agustus 2013.
Hari terakhir Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa Institut
Teknologi Bandung 2013. Pada hari ini, kegiatan pertama yang kami lakukan
adalah mentoring agama dengan GAMAIS ITB. Hari ini juga padat materi; selain
mentoring tadi, kami belajar banyak hal tentang visi hidup, falsafah
kemahasiswaan, serta keluarga mahasiswa ITB. Berikut adalah esensi yang saya
dapat.
Beberapa slogan yang sering berkaitan peran dan fungsi
mahasiswa diantaranya adalah
·
Agent Of Change,
mahasiswa adalah agen perubahan, dengan segala potensi yang dimilikinya
mahasiswa diharapkan akan membawa perubahan menuju lebih baik dari kondisi saat
ini.
·
Iron Stock,
mahasiswa menjadi pengganti para pejuang/pemimpin perubahan yang ada saat ini.
·
Role model, di
mana mahasiswa berperan sebagai teladan dalam masyarakat umum; mengingat posisi
mahasiswa adalah sebagai: masyarakat
sipil yang terpelajar.
·
Guardian of value,
mahasiswa menjadi penjaga nilai-nilai sosial, moral yang ada dimasyarakat.
Sebagai Mahasiswa dan Seorang muslim, kita harus mengetahui
apa fungsi kehidupan kita, dan jawabannya termaktub dalam Al-Quran surat
Adz-dzaariyat ayat 56, yang artinya :
“Dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah
kepada-Ku.”
Dalam ayat ini diterangkan tujuan hidup manusia dengan dua
kata negasi, “tidak” dan “kecuali” ini berarti bahwa manusia diciptakan
benar-benar hanya untuk beribadah kepada Allah dalam kehidupannya. Oleh karena
itu, sebagai mahasiswa dan seorang muslim,
menjalankan 3 fungsi mahasiswa diatas saja tidak cukup, tetapi harus
menjadi mahasiswa yang mengaitkan semua aktivitasnya semata-mata untuk
beribadah kepada Allah.
Itulah mengapa, kita harus memiliki visi hidup yang
memiliki kebebasan substansial (kebebasan yang tidak mengganggu kebebasan orang
lain, sesuai dengan norma, serta berprinsip ketuhanan).
Selain itu, saya mempelajari tentang manajemen konflik;
baik perorangan melalui lose-lose, win-lose, ataupun win-win solution, maupun per kelompok melalui bargaining, bureaucracy, dan
system approach.
Namun, dari semua materi yang diberikan: ada satu hal
penting yang ‘kena’ banget buat saya dalam OSKM 2013 ini. Apakah itu? Ya,
kearifan budaya local! Saya merasa ditampar untuk menyadari bahwa nasionalisme
itu penting untuk menjadi bangsa yang kuat. Istilahnya: bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Dengan mencintai kearifan
lokal, perbedaan selayaknya tidak dijadikan landasan pergesekan kepentingan,
namun dijadikan alat pemersatu bangsa.
No comments:
Post a Comment