Pages

Friday, 23 August 2013

Review Kegiatan OSKM Lingkar Diskusi K3 (Rabu, 21 Agustus 2013)


Adzkia Noerma A. ( 16313206 )

Mahasiswa ITB dituntut untuk memiliki pola pikir K3. Pola pikir K3 meliputi berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berpikir konstruktif. Ketika pola pikir ini akan menjadikan mahasiwa-mahasiswa ITB menjadi mahasiswa yang berkualitas.
Berpikir kritis adalah pola pikir yang tajam dalam mengalisa suatu hal dari berbagai sudut sehingga tidak asal percaya. Pola pikir ini memandang suatu hal dari berbagai sudut dan mencari kebenarannya. Sehingga bukan pola pikir yang bersumber dari pandangan subjektif individu melainkan pandangan objektif. Pola pikir kritis akan membantu mahasiswa dalam menelaah informasi-informasi yang diterima.
Pola pikir yang selanjutnya adalah berpikir kreatif. Kenapa berpikir kreatif diperlukan? Karena mahasiswa-mahasiswa ITB harus memiliki ide-ide baru, berinovasi, dan mampu menciptakan suatu hal yang lain dari pada sebelumnya. Pola pikir kreatif akan membuat sebuah gagasan baru yang akan lain dari pada yang lainnya. Selain itu pola pikir kreatif dapat menuntun seorang mahasiswa dalam berinovasi dalam berbagai bidang.
Kemudian pola pikir yang ketiga adalah pola pikir yang konstruktif. Pola pikir konstruktif yang dimaksud bukan hanya saja pola pikir yang membangun, melainkan pola pikir atau cara berpikir yang solutif. Artinya, pola pikir konstruktif ini adalah cara berpikir yang membangun dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
Ketiga pola pikir ini saing berhubungan satu sama lainnya. Apabila kita menemukan suatu pokok permasalahan maka kita harus melihat dan menganalisa secara rinci dalam berbagai sudut pandang. Setelah itu kita cari kebenaran atau nilai objektif darinya. Baru setelahnya kita cermati ide-ide baru yang mungkin dapat muncul. Dan kemudian kita cari penyelesaian dari permasalahan tersebut yang dapat membangun dan dapat memecahkan permasalahannya. Apabila kita hanya melihat suatu hal dari satu sudut pandang saja maka akan memiliki kemungkinan tidak akan muncul ide-ide yang inovatif dan bisa saja muncul nilai subjektifitas dari hal tersebut. Tidak berpikir kritis, tidak berpikir kreatif, dan tidak berpikir konstruktif. Bila ketiga pola pikir tersebut tidak dimiliki oleh mahasiswa-mahasiswa ITB maka bisa saja kita tidak mampu mendapat prestasi yang baik, tidak dapat berkarya, tidak dapat bersosial, dan tidak dapat secara penuh berkontribusi untuk negeri. Dengan memiliki pola pikir kitis, pola pikir kreatif, dan pola pikir konstruktif maka mahasiswa ITB diharapkan dapat menjawab tantangan pembangunan negeri bernama Indonesia ini.

No comments:

Post a Comment