Pages

Friday, 23 August 2013

Review Kegiatan OSKM Jumat 23 Agustus ,2013 ; Muhammad Iftikar (STEI)

Muhammad Iftikar
16513302
Sekolah Teknologi Elektro dan Informatika
 
Hari ini kegiatan OSKM dibagi menjadi 3 rangkaian acara, yaitu:

Pengkondisian Pagi (feat. Senam Diponegoro)

Para maba diperintahkan oleh panitia OSKM untuk berkumpul di kampus ITB selambat2nya jam 6, kemudian di mobilisasi ke saraga. Mobilisasi sedikit mengalami hambatan karena saat barisan di pisahkan menjadi 8 banjar, maba yang datang lebih awal mengalami keterlambatan karena salah memilih kubu banjar sedangkan yg baru datang tetapi memlih kubu banjar kiri dapat langsung di mobilisasi ke saraga. Setelah itu panitia OSKM mengecek spek yang harus di bawa maba, yang cukup mengejutkan panitia menyebutkan spek2 yang tidak di beritahukan sama sekali oleh taplok. Nastar, garam natrium, foto keluarga, helm SNI dan kaca spion yang katanya sangat berguna untuk OSKM. Dan ternyata ada segelintir maba yang membawa spek tersebut untuk membuktikan bahwa spek tersebut memang sudah di beritahukan oleh para taplok. "2013 Payah" "2013 tidak solid", berbagai cemoohan dari panitia OSKM karena tidak ada yg membawa spek yg diinginkan panitia. Di ujung acara panitia meyakinkan kita bahwa mereka serius dan mereka menginginkan kita untuk serius dalam menjalankan OSKM.  Kemudian panitia OSKM mengembelkan untuk menghukum semua maba.......dengan senam diponegoro. Ternyata semua kegiatan barusan hanyalah skrip panitia untuk menghibur para maba.

Kolaborasi #untukindonesia

Setelah senam diponegoro, tibalah penentuan apakah kolaborasi angkatan 2013 menghasilkan hasil dan koordinasi yang maksimal. Kita diberi tugas untuk membentuk "#untukindonesia" dengan berbagai persyaratan dan waktu kurang lebih 1 jam, satu demi satu huruf mulai terbentuk dari 3600an maba sehingga pada akhirnya membentuk "#untukindonesia".

Seminar

Mobilisasi berikutnya menuju gedung sabuga, acara pertamanya adalah tentang K3L yaitu suatu lembaga yang mengurus keamanan, kebersihan dan kesehatan kerja di lingkungan ITB. Semua mahasiswa ITB diharapkan menaati peraturan yang berlaku agar tercipta lingkungan yang kondusif.

Dilanjutkan dengan defile OHU, yaitu pengenalan 80 UKM yg ada di ITB dari bidang seni budaya, keilmuan hingga olahraga dan bela diri. Ini hanya seperti pra-OHU, OHU yang sebenarnya akan dilaksanakan pada 1 september 2013.

Seminarpun dimulai dan diawali dengan hadiah yang diberikan oleh panitia OSKM, yaitu sebuah pidato dari Menteri Perdagangan Indonesia serta Ketua PBSI, Bapak Gita Wiryawan. Beliau memberikan informasi2 penting tentang kondisi Indonesia sekarang ini dan betapa pentingnya masa depan bangsa ini di tangan2 maba ITB. Inti dari pidatonya adalah untuk menanamkan kearifan lokal pada diri kita masing2 dan untuk meng"garudakan" indonesia, yg maksudnya adalah membuat budaya2 indonesia menjadi suatu yang khas di kalangan internasional. Beliau juga mempunyai motto "if you want it, you'll get it", motto itu di berikan kepada atlit2 bulu tangkis indonesia saat mewakili indonesia di kejuaraan bulutangkis di Beijing. Motto ini mengajarkan kita bahwa suksesnya segala sesuatu adalah berdasarkan beberapa besar keinginan kita agar sesuatu itu terjadi pada diri kita.
Karena terbatas oleh waktu, Pak Gita Wiryawan harus segera mengakhiri pidatonya dan meninggalkan gedung sabuga.

Seminar yang kedua dari Winandri, yaitu lembaga/komunitas pecinta dan pengeksplor alam yang banyak mengukir prestasi dalam maupun luar negri. Prestasi yang baru2 ini mereka raih adalah mencapai 7 puncak tertinggi di dunia dalam sebuah kejuaraan internasional. Mereka berkontribusi untuk bangsa dengan mengibarkan bendera merah-putih di setiap puncak gunung yang mereka daki.

Seminar yang ketiga dari Ibu Tri Mumpumi, beliau menyediakan pasokan listrik ke 60 desa di penjuru Indonesia yang tidak terjangkau pemerintah dan mendapatkan banyak penghargaan. Beliau juga menjelaskan tentang kondisi Indonesia yang di kuasai perusahaan asing dalam gas dan pertambangannya.

Seminar yang keempat atau yang terakhir, adalah dari alumni ITB sendiri yang sangat kreatif, yaitu kak saska. Kak saska adalah CEO dan former dari RisetIndie. Beliau menceritakan cerita suksesnya dari proyek pertamanya yg gagal total karena belum memiliki pengalaman dalam dagang, yaitu proyek penjualan kamera polaroid. Kemudian proyek keduanya cukup sukses yaitu Proyek Alinea, kolaborasi dari teknolog,i seni rupa dan sosial. Dan proyek yang sekarang sedang di jalankannya adalah Angkot Day dimana tanggal 20 september 2013 semua angkot dago akan di gratiskan dan dibuat sistem untuk mengatasi macet di bandung. Beliau juga mengajarkan bahwa sukses kita sendiri yg menentukan dan ending kita juga kita yg menentukan.

Sekian review Kegiatan OSKM Jumat 23 Agustus, 2013.

No comments:

Post a Comment