Review Materi K3 Oleh Karina Nabila (FTI)

Karina Nabila
16713180
Fakultas Teknologi Industri

Rabu, 21 Agustus 2013. Pada hari ini setelah acara SSDK berakhir, saya berasama seluruh anggota kelompok 111 pergi menuju basecamp yaitu asrama aceh yang juga asrama salah satu anggota kelompok 111 yang terletak di Jalan Tubagus Ismail no. 36.  Kami diajarkan untuk memiliki 3K (Kritis, Kreatif, Konstruktif) terhadap keadaan sekitar. Bersikap kritis adalah salah satu sikap dimana kita harus mempunyai daya tanggap yang cepat dan cerdas dengan berpikir segala sesuatunya dalam berbagai sudut pandang, selain itu sikap ini mengajarkan kita untuk tidak langsung menerima sesuatu dengan mudah tanpa memilah mana yang benar dan tidak. Sedangkan perilaku kreatif mengharuskan kita untuk menciptakan sebuah daya cipta yang baru dan original tanpa melakukan plagiarisme demi menghargai hak orang lain. Kemudian yang terakhir adalah bersikap konstruktif, sikap ini mengajarkan kita untuk selalu memberikan saran dan membangun solusi untuk setiap masalah yang ada hingga menemukan titik tengah untuk masalah tersebut. Sebagai contoh jika kita memerhatikan keadaan riil yang ada di sekitar ITB, dan juga mengajukan 3K terhadap tiap keadaan, seperti :

Sampah menumpuk dan kolam air mancur keruh di Taman Ganesha, penyebabnya bisa dari pemkot yang kurang memerhatikan kebersihan sarana kota, namun dari sudut pandang lain, kita, sebagai rakyat yang menikmati sarana itu bisa jadi turut punya andil terhadap buruknya keadaan ini. Solusi yang diajukan adalah dengan membuat suatu program pembersihan bergilir dari tiap fakultas ITB. 

Pada diskusi kelompok lebih kecil, kami memilih gambar para siswa yang melewati jembatan yang tidak layak pakai. Selanjutnya kami diminta untuk menggambarkan keadaan yang harus kami tanggapi secara 3K. Melihat hal ini kita mulai menelaah apa yang sebenarnya terjadi pada kita. Apakah kesalahan pemerintah atau kita sendiri? Menanggapi hal ini kita tidak bisa menyalahkan salah satu pihak karena peran utama untuk peduli pada lingkungan sekitar adalah kesadaran dan kepedulian masing-masing individu. Kami menyimpulkan dari gambar tersebut bahwa tidak ada akses lain selain jembatan tersebut, kurang diperhatikannya kondisi infrastruktur publik oleh pemerintah, rendahnya kepedulian masyarakat untuk menjaga dan merawatnya. Lalu lima solusi yang kami berikan adalah membiarkan jembatan apa adanya, mengganti tali dengan kualitas yang lebih baik lagi, menggabungkan dua daratan tersebut, dan menggunakan getek atau membuat jembatan permanen. Kontribusi yang saya berikan adalah memberi kan pendapat untuk menbangun jembatan sebagai solusi yang belum ada tapi mungkin dan menggabungkan daratan sebagai solusi yang belum ada namun tidak mungkin dilakukan. Selain itu saya juga mengetik sebagian resume untuk kelompok dua. Essensi yang saya dapatkan dari kegiatan kelompok mengenai K3 yaitu kritis, kreatif dan konstruktif adalah tidak menelan mentah-mentah informasi yang telah kita terima, menciptakan ide-ide serta pemikiran baru yang original dan menilai suatu permasalahan tidak hanya dari satu sudut pandang.